Roblox dan Free Fire Disorot, KPAI: Ada Anak Tewas Bunuh Diri usai Kecanduan Gim

Sambil Baca Artikel

Ilustrasi. (Foto: istock)

Ilustrasi. (Foto: istock)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemerintah untuk memblokir sejumlah gim online yang mengandung unsur kekerasan, termasuk Roblox dan Free Fire, karena dinilai berpotensi membahayakan anak-anak.

Anggota KPAI pengampu kluster anak korban kekerasan fisik dan psikis, Diyah Puspitarini, mengungkapkan bahwa pihaknya pernah bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2023 untuk meminta pemblokiran gim semacam itu, sekaligus yang mengandung unsur judi online.

“Sebagai pengampu kluster anak korban kekerasan psikis di KPAI, saya sangat setuju jika pemerintah memblokir beberapa gim online yang mengandung unsur kekerasan,” kata Diyah saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Diyah mengungkapkan, pengaruh negatif gim terhadap perilaku anak nyata terjadi. Bahkan, KPAI mencatat adanya kasus seorang anak yang mengakhiri hidupnya setelah kecanduan Roblox.

Dukungan dari Menbud dan Mendikdasmen

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan sependapat dengan larangan bermain Roblox yang sebelumnya disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Menurutnya, gim yang memuat unsur sadistik dan kekerasan dapat memicu perilaku meniru (copycat) pada anak.

“Saya sependapat kalau ada satu gim yang mempromosikan atau ada unsur-unsur sadistik, kekerasan, itu juga bisa membahayakan, bisa memicu perilaku copycat,” ujar Fadli di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis (7/8).

Fadli menekankan pentingnya penyadaran dan pengawasan dari pemerintah serta orang tua. Ia mencontohkan bahwa seperti halnya film, gim juga seharusnya memiliki aturan batas usia dan standar konten yang jelas.

Bagi anak usia remaja, kata Fadli, kemampuan memilah konten buruk sudah lebih matang, namun pada anak-anak usia sekolah dasar, kemampuan tersebut belum terbentuk sehingga mereka cenderung meniru perilaku yang dilihat di gim atau media digital.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti telah memperingatkan murid untuk tidak memainkan Roblox karena menampilkan adegan kekerasan dan kata-kata kasar.

“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan… yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main, karena itu tidak baik,” tegas Mu’ti (4/8).

Mu’ti menilai anak-anak SD belum mampu membedakan antara adegan nyata dan rekayasa, sehingga lebih rentan meniru perilaku yang dilihat.

Sumber: https://www.inilah.com/roblox-dan-free-fire-disorot-kpai-ada-anak-tewas-bunuh-diri-usai-kecanduan-gim

Terima Kasih

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama