Firewall tak Lagi Cukup! Ini Cara Peretas Bobol Ribuan Perusahaan Dunia

Sambil Baca Artikel

Ilustrasi. (Foto: istock)

Ilustrasi. (Foto: istock)

Gelombang serangan siber kembali mengguncang dunia. Microsoft baru-baru ini mengungkap celah keamanan serius pada layanan SharePoint Server yang telah dieksploitasi peretas dan berdampak pada lebih dari 9.000 organisasi secara global. Insiden ini menjadi alarm bagi perusahaan, termasuk di Indonesia, untuk segera mengevaluasi strategi ketahanan siber agar bisnis tetap berjalan di tengah ancaman digital yang kian kompleks.

Menurut para pakar, serangan siber modern jarang dilakukan secara langsung. Pelaku umumnya mengeksploitasi celah aplikasi pihak ketiga, mencuri kredensial, lalu masuk perlahan ke sistem utama. Dengan pola serangan semacam ini, firewall atau antivirus saja jelas tidak cukup.

Perusahaan dituntut menerapkan strategi keamanan berlapis, antara lain:

  • Perlindungan endpoint dengan antivirus dan Endpoint Detection & Response (EDR).
  • Segmentasi jaringan serta penerapan Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS).
  • Enkripsi data dan Data Loss Prevention (DLP) untuk menjaga kerahasiaan.
  • Pengelolaan hak akses berbasis least privilege, disertai Multi-Factor Authentication (MFA) dan Single Sign-On (SSO).
  • Pemantauan real-time menggunakan Security Information and Event Management (SIEM).
  • Pembaruan sistem secara rutin.
  • Backup data berkala dengan kemampuan pemulihan cepat.

Backup Jadi Pilar Utama

Dalam konteks serangan siber, backup bukan sekadar tambahan, melainkan pilar utama ketahanan bisnis. Efektivitasnya ditentukan oleh konsistensi pencadangan dan penerapan immutable backup, yaitu data cadangan yang tidak bisa diubah atau dihapus dalam periode tertentu sehingga terlindungi dari manipulasi peretas.

Selain itu, penyimpanan backup secara offline dan terpisah dari jaringan utama dinilai penting untuk mengurangi risiko kerusakan akibat serangan ransomware. Perusahaan juga disarankan melakukan uji pemulihan rutin guna memastikan data benar-benar bisa dipulihkan ketika dibutuhkan.

Pendekatan Modern dari Synology

Sebagai penyedia solusi perlindungan data global, Synology menekankan pentingnya arsitektur ketahanan siber modern yang mengintegrasikan immutable backup, backup offline, serta verifikasi pemulihan otomatis.

“Tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap serangan siber. Perbedaan utama antara perusahaan tangguh dan rentan di era digital terletak pada kemampuan pulih dengan cepat dan efektif setelah serangan terjadi,” ujar Tony Lin, Senior Product Manager Data Protection Group Synology.

Dengan ancaman siber yang semakin canggih, perusahaan di Indonesia kini dituntut tidak hanya bertahan, tetapi juga memastikan proses pemulihan bisnis berjalan seefisien mungkin.



Terima Kasih

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama