Pakar: AI tak akan Pernah Gantikan Manusia, Hanya Tambahan Tenaga

Sambil Baca Artikel

 

Pendiri dan CEO FeHa International Consulting B.V., Ferry Haris, berbicara dalam diskusi daring "Memperkuat Masa Depan Riset Pasar: Bagaimana AI & Keamanan Siber Merevolusi Keputusan Berbasis Data" pada 20 Agustus 2025. (Foto: Antara/Asri Mayang Sari)

Pendiri dan CEO FeHa International Consulting B.V., Ferry Haris, berbicara dalam diskusi daring "Memperkuat Masa Depan Riset Pasar: Bagaimana AI & Keamanan Siber Merevolusi Keputusan Berbasis Data" pada 20 Agustus 2025. (Foto: Antara/Asri Mayang Sari)

Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI (artificial intelligence) tengah menjadi perbincangan. Banyak yang khawatir AI akan menggeser posisi manusia, namun hal itu dibantah oleh para ahli.

Seorang pakar bernama Ferry Haris, pendiri sekaligus CEO FeHa International Consulting B.V., menegaskan bahwa AI tidak akan pernah menggantikan manusia.

"AI tidak akan pernah menggantikan manusia. AI akan meningkatkan pekerjaan kita," kata Ferry dalam diskusi virtual, Rabu (20/8/2025).

Menurut Ferry, meski AI dapat mempercepat proses dan menghasilkan wawasan, manusia tetap bertanggung jawab untuk menindaklanjuti respons AI.

"Yang sering dilupakan orang adalah AI tidak bisa begitu saja dipercaya. Anda memasukkan data, menjalankan beberapa kode atau perintah, lalu mengandalkan hasilnya. Hasilnya harus ditinjau," lanjutnya.

Ferry menekankan, kolaborasi antara AI dan manusia sangat penting, di mana manusia harus selalu menjadi peninjau hasil.

Ia juga mencontohkan Undang-Undang AI Uni Eropa, yang mewajibkan pengawasan manusia untuk memastikan keakuratan hasil yang dikeluarkan AI sebelum dirilis kepada pelanggan.

Pentingnya Perlindungan Data

Selain itu, Ferry juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam perlindungan data.

"Setelah Anda mengumpulkan data, Anda tetap bertanggung jawab untuk melindunginya, terlepas dari apakah negara Anda memiliki undang-undang perlindungan data atau tidak," ujarnya.

Dalam diskusi yang sama, pendiri dan CEO Corrosa Lab Sebastian Ateng menyoroti perlunya spesifisitas dalam riset pasar berbasis AI. Menurutnya, perusahaan riset harus memberikan instruksi yang jelas dan mengidentifikasi sumber yang tepat untuk analisis.

"Kami masih melakukan riset pasar, tetapi tanggung jawabnya bergeser, bukan lagi tentang melakukan pekerjaan manual, tetapi tentang mengarahkan dan memvalidasi prosesnya," kata Sebastian.

Diskusi ini juga dihadiri oleh pendiri dan CEO Business Indonesia Netherlands Association (BINA) B.V. Monique Patricia. Dia menegaskan bahwa keputusan di era digital saat ini tidak hanya didasari oleh teknologi.

"AI memungkinkan organisasi mengenali pola lebih cepat dan mengantisipasi tren lebih awal, sementara keamanan siber memastikan bahwa wawasan ini didasarkan pada integritas dan perlindungan," kata Monique.

Menurutnya, keseimbangan ini mencerminkan kebutuhan akan inovasi yang dipadukan dengan tanggung jawab, ketahanan, dan kemajuan bersama.

    Sumber: https://www.inilah.com/pakar-ai-tak-akan-pernah-gantikan-manusia-hanya-tambahan-tenaga

Terima Kasih

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama